Langsung ke konten utama

Kenalan Sama Komponen Elektronika Dasar Yuk!

Untuk membuat sebuah robot, mau tidak mau kamu juga akan mempelajari elektronika. Lagipula elektronika adalah salah satu dari 3 komponen pembentuk robot. Sedikit mengulang materi dari kelas sebelumnya, bahwa yang termasuk kedalam komponen elektronika adalah semua yang berhubungan dengan listrik.

Komponen Elektronika Dasar

Sebelumnya bahkan sudah dijelaskan mengenai controller, actuator, sensor, battery, kabel, dan semua yang menjadi komponen utama dalam robot yang merupakan komponen elektronika.

Tapi kali ini yang akan kita pelajari lebih sederhana. Yaitu komponen-komponen kecil yang biasa disebut komponen elektronika dasar. Apa saja itu?

Resistor
Komponen yang digunakan untuk menghambat dan mengatur arus listrik pada rangkaian elektronika. Nilai hambatan pada resistor disebut Ohm (Ω). Dan hambatan pada resistor disebut resistansi atau resistance. Selain itu resistor ini tidak memiliki polaritas atau positif negatif pada kakinya, jadi mau dipasang kebalik seperti apapun sama saja.

Resistor tergolong kedalam beberapa jenis, diantaranya:

Fixed Resistor (Resistor Tetap). Adalah jenis Resistor yang nilai hambatannya tidak dapat berubah, dan ada cara untuk membaca nilai resistor ini, yaitu dengan membaca warna gelang yang ada pada Resistor. Tetapi yang paling sering digunakan pada projek Arduino yang bertegangan 5V adalah 220 Ohm untuk menghambat listrik yang masuk ke LED, 1K Ohm untuk Button, 10K untuk LDR.


Variabel Resistor (Potensiometer). Sering disebut Potensiometer tapi ada juga yang ukurannya lebih kecil disebut Trimpot. Bedanya, Potensiometer bisa langsung diputar pake tangan untuk mengatur nilai hambatannya, sedangkan Trimpot memerlukan obeng. Tapi keduanya sama-sama jenis resistor yang nilai hambatannya bisa dirubah, yaitu dengan diputar. Sebenarnya ada juga Variabel Resistor yang jenisnya Slider, tapi jarang digunakan.


Light Dependent Resistor (LDR). Jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang berada disekitar, sering disebut sensor cahaya dan digunakan pada Robot Light Follower. Untuk dapat bekerja dengan baik khususnya pada Arduino, LDR memerlukan Resistor yang bernilai tetap (Fixed Resistor) dengan ukuran 10K atau lebih. Bisa juga menggunakan Trimpot kalau mau lebih praktis ;)



Thermistor (NTC/PTC). Gabungan dari Thermo (suhu) dan Resistor. Jenis resistor yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu. Terdapat dua jenis Thermistor, yaitu: Negative Temperature Coefficient (NTC), yang mana nilai resistansinya akan naik apabila suhu disekitar turun. Dan Positive Temperature Coefficient (PTC), yang mana nilai resistansi akan naik jika suhu disekelilingnya juga naik.



Kapasitor
Sering disebut kondensator adalah komponen elektronika yang fungsinya untuk menyimpan listrik sementara. Dalam radio kapasitor berfungsi untuk memilih gelombang pada turner. Dalam power suply digunakan sebagai filternya. Dan satuan dari kapasitor sendiri adalah Farad (F).

Kapasitor tergolong kedalam beberapa jenis, diantaranya:

Kapasitor Biasa. Bernilai tetap dan tidak memiliki polaritas, maksudnya tidak ada positif dan negatifnya seperti resistor. Ada banyak bahan yang digunakan untuk membuat kapasitor jenis ini, ada yang dari kertas, mika, polyster, dan juga dari keramik.


Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Condensator). Sering disingkat Elco, adalah jenis kapasitor yang nilainya tetapi yang satu ini memiliki polaritas. So, kamu jangan sampai salah pasang ya, yang kakinya panjang itu positif yang negatif yang pendek. OK! Dan selain ELCO, kapasitor yang memiliki polaritas ada juga yang bernama Kapasitor Tantalum.



Kapasitor Variabel (Variable Capacitor). Adalah jenis kapasitor yang nilainya bisa berubah.




Induktor
Sering disebut juga kumparan (coil). Merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur frekuensi, filter dan juga sebagai alat penyambung. Induktor sering digunakan pada rangkaian elektronika yang berhubungan dengan frekuensi. Dan satuan dari induktansi pada induktor disebut Henry(H).


Induktorpun tergolong kedalam beberapa jenis, yaitu: Induktor yang nilainya tetap dan induktor yang nilainya dapat berubah (coil variable).


Dioda
Merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik searah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Berdasarkan fungsi Dioda terdiri beberapa jenis, diantaranya:

Dioda Penyearah (rectifier diode). Biasanya terbuat dari silikon dan berfungsi untuk penyearah arus bolak balik dari AC ke arus DC.


Diode Zener (zener diode). Berfungsi sebagai pengaman rangkaain yang ditentukan oleh tegangan dioda zener bersangkutan. Yang mana tegangannya disebut tegangan zener.


Light Emiting Diode (LED). Adalah jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya. Penggunaannya sebagai lampu penerangan yang lebih hemat dan lebih awet dari lampu pijar dan lampu neon.


Dioda Foto (photo diode). Adalah jenis dioda yang peka terhadap cahaya, bahkan juga cahaya dipancarkan infra merah. Makanya sering digunakan sebagai sensor dalam robot, contoh robot Line Follower.


Dioda Kapasitas (varactor diode). Adalah jenis diode yang kapasitasnya dapat berubah-ubah, sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang diberikan kepada dioda ini. Jika tegangan yang diberikan besar, kapasitasnya akan menurun, dan apabila tegangan yang diberikan kecil, kapasitasnya menjadi besar.



Transistor
Keberadaan transistor sangat berpengaruh dalam perkembangan elektronika, karena transistor ini memiliki banyak fungsi. Ada yang sebagai penguat arus, penghubung dan pemutus (switch), stabilitas tegangan, modulasi sinyal, penyearah dan masih banyak lagi. Pada dasarnya cara kerja dari transisitor ini mirip seperti keran air, dan transisitor memiliki tiga kaki, yaitu: Basis (B), Emitor (E), dan Collector (C).



Integrated Circuit (IC)
IC komponen yang terdiri dari ratusan bahkan jutaan transistor, resistor dan komponen lainnya yang menjadi sebuah rangkaian kecil.  Jumlah kakinya beragam mulai dari yang berkaki 3, hingga yang berkaki ratusan. Dan fungsinya pun beragam ada yang sebagai penyambung, penguat, pengontrol, hingga media penyimpanan.


Dan pada umumnya, IC digunakan sebagai otak dalam peralatan elektronika khususnya robot. Contoh IC yang digunakan pada Robot adalah Microcontroller seperti Arduino. Dan ada juga yang digunakan sebagai otak pada sebuah komputer adalah processor, memiliki ratusan kaki.

Saklar (switch)
Komponen elektronika yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Ada banyak jenis saklar, diantaranya:

Rocker Switch. Jenis saklar yang paling sering digunakan, dengan cara kerja yang cukup sederhana. Arus akan terhubung apabila kita menekan bagian yang bersimbol 1, dan akan terputus apabila kita tekan yang bersimbol 0.


Toggle Switch. Cara kerja mirip dengan rocker switch, yang membedakan hanya bentuknya saja.


Push Button (button switch). Arus listrik akan terhubung hanya saat kita menekan tombolnya, dan akan terputus saat kita lepas (tidak menekan). Sering digunakan untuk tombol pada remote, dan juga sensor sentuh pada sebuah robot.


Bump Switch. Cara kerja sama dengan push button, tetapi yang satu ini lebih sensitif, lebih mudah untuk ditekan. Dan bentuk mekaniknya seolah dirancang untuk menjadi sensor sentuh bagi robot avoider (halang rintang) sederhana.



Breadboard
Sebutan lainnya adalah Project Board, digunakan untuk membuat rangkain percobaan elektronika tanpa harus menyolder. Memudahkan kita ketika mencoba membuat projek, atau mencoba sebuah rangkaian elektronika. Ada banyak sekali jenis Breadboard, salah satunya seperti yang dibawah ini.


Breadboard terhubung dengan beberapa lubang, dan kamu bisa melihatnya pada gambar diatas yang sebelah kanan.

Komentar

  1. Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul " Kenalan Sama Komponen Elektronika Dasar Yuk! " .
    Saya juga mempunyai artikel yang sejenis dan mungkin anda minati. Anda dapat mengunjungi di Pusat Studi Elektronika by Universitas Gunadarma

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Pemrograman Dasar Arduino!

Yang yang baru pertama kali belajar arduino silahkan masuk dulu ke KELAS ARDUINO . Seperti yang saya bilang pada postingan sebelumnya, bahasa pemrograman Arduino mirip bahasa C yang digunakan pada AVR. Akan tetapi lebih sederhana, dan lebih mudah untuk dipelajari. Ada yang bilang juga bahwa bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa processing. Bagi saya bahasa pemrograman yang digunakan pada Arduino adalah bahasa pemrograman Arduino ;) hehe Nah pada kelas ini saya ingin mengajak kamu untuk belajar Bahasa Pemrograman Dasarnya. Penting sekali, supaya saat dipembahasan selanjutnya saya kasih kamu contoh program. Kamu sudah bisa memahami dan tidak bingung, karena kamu sudah tahu dasarnya. Ok! Baiklah kita akan mulai dari: void setup () { // semua kode yang disini akan dibaca sekali oleh Arduino } void loop () { //semua kode yang ada disini akan dibaca berulang kali (terus menerus) oleh Arduino } Semua kode program yang ada dalam void setup akan dibaca sekali oleh A

Cara Mudah Program Sensor Suhu Dan Kelembaban DHT11 Dengan Arduino

Sebelumnya kita pernah mencoba Sensor Suhu LM35 , dengan berbagai macam percobaan kreatifnya. Masih dengan tema yang sama, kita akan mencoba Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11 . Ya satu sensor ini, bisa baca suhu ( temperature ) dan juga kelembaban ( humidity ). Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11 Jika kamu menggunakan Modul, kamu bisa langsung memasang ke Arduinonya. Tapi jika ingin mencoba pada breadboard, maka siapkanlah: 1x Breadboard 1x Arduino 1x DHT11 Sensor 1x Resistor 10 Kilo Ohm 5x kabel Jumper male-male Lalu buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini: NOTES: Hubungkan kaki ke-1 DHT11 ke 5V Arduino Hubungkan kaki ke-2 DHT11 ke pin 2 Arduino dengan menggunakan Resisitor 10 Kilo Ohm , hubungkan kaki ke-2 DHT11 ke 5V Arduino . Hubungkan kaki ke-4 DHT11 ke GND Arduino Untuk kaki Ke-3 DHT11 kita abaikan saja :D Dengan rangkaian yang seperti diatas saya buat DHT11 saya menjadi DIY Modul. Yang mana has

Program Arduino: Digital Read Push Button!

Hari ini kita akan mencoba membuat Program untuk Push Button, komponen elektronika jenis Saklar yang pernah terbahas di Komponen Dasar Elektronika . Dimana kita mengetahui bahwa Push Button ketika kita tekan akan menghubungkan arus listrik, dan terputus apabila dilepas (tidak ditekan). Saat ini kita akan membuat program sederhana untuk Push Button dengan logika program, “ Jika button ditekan LED menyala, jika tidak LED mati. ” Yang harus kamu siapkan; 1x Arduino 1x Breadboard 1x Push button 1x LED 1x Resitor 10k 1x Resistor 220ohm 7x Kabel jumper Buatlah rangkain seperti gambar dibawah ini... Rangkaian Untuk Push Button NOTES :     Hubungkan 5V dan GND dari Arduino ke Breadboard . Hubungkan kaki pertama button ke 5V dan kaki ke-2 ke kaki pertama resitor 10k . Hubungkan kaki ke-2 resistor 10k ke GND . Hubungkan pin 2 Arduino ke kaki ke-2 button . Untuk LED rangkaiannya tidak jauh berbeda dengan pembahasan sebelumnya. Untuk sketch-nya kamu bisa ambi